SEL
EUKARIOTA
Eukariota (berasal
dari bahasa Yunani "eu" yang artinya
"baik", dan "karyon" yang artinya menunjuk pada nuklei sel)
adalah organisme dengan sel kompleks, di mana bahan-bahan genetika disusun menjadi
nuklei yang terikat membran. Eukariota
termasuk hewan.
Tumbuhan, dan jamur yang
kebanyakan multiselular serta
berbagai kelompok lainnya yang diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya uniselular). Sebaliknya,
organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, tidak mempunyai nuklei dan
struktur sel kompleks lainnya, organisme-organisme seperti itu disebut prokariota.
Ciri-ciri sel eukariota
Pada umumnya, sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-bagian sub-selular yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang terdiri atasmikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran nuklei. Selain melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.
SEL PROKARIOTA
Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran intisel (=karyon) ,sedangkan eukariota memiliki membran inti sel. Semua prokariota adalah uniseluler, kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah satu tahap siklus hidup biologinya.Kata prokaryota’' berasal dariYunani "sebelum"(karyon) "kacang atau biji".
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrem, tapi kemudian Archaea ditemukan juga di berbagai macam habitat.
Prokariota vs Eukariota
Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan prokariotik tidak punya inti sel dan materi genetiknya tidak berada dalam membran. Karena terlalu besarnya perbedaan struktur dan genetik dari keduanya, pada tahun 1977 Carl Woese memecah prokariota menjadi Bakteri dan Archaea (sebelumnya Eubacteria dan Archaebacteria), dengan mengusulkan sistem tiga-domain yang terdiri dari Eukariota (atau "Eukarya"), Bacteria, dan Archaea, yang merevisi sistem dua empire.
Genom dari
prokariota berada dalam suatu kompleks DNA/protein dalam sitosol, namanya nucleoid,
yang tidak punya membran
nukleus. Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen
membran sel seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi
oksidatif dan fotosintesis terjadi di
sepanjang membran plasma.Tapi
prokariota punya struktur internal, seperti sitoskeleton,dan khusus bakteri ordo Planctomycetes punya
membran di sekitar nucleoid dan mempunyai organel membran sel.
Prokariota juga hanya mengandung satu
lingkaran DNA kromosomal yang stabil, tersimpan dalam nucleoid,
sedangkan DNA dalam eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan
terorganisasi. Meskipun beberapa eukariota memiliki struktur DNA satelit
bernama plasmid, biasanya plasmid
identik dengan prokariota, dan banyak gen penting dalam prokariota tersimpan
dalam plasmid.
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga
memiliki taraf
metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih
tinggi dan otomatis durasi perkembangbiakan yang pendek dibanding
Eukariota. Di samping itu, Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada
eukariota.
Kesamaannya, eukariota dan prokariota
sama-sama mengandung struktur RNA/protein yang besar,
dinamakan ribosom, yang memproduksi protein.
Reproduksi
Bakteri dan archaea berkembang biak
secara aseksual, yaitu kebanyak secara fisi
biner atau tunas.
Pertukaran dan rekombinasi genetik bisa terjadi, namun ini merupakan transfer gen horisontal dan
bukan replikasi, yaitu melibatkan DNA yang ditransfer antara dua sel, seperti
halnya konjugasi
bakteri.
Struktur
Ukuran
prokariota dibandingkan biomolekul dan makhluk hidup lain
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua
prokariota memiliki sitoskeletonyang
lebih primitif daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin
dan tubulin (MreB dan FtsZ)
komponen dari flagela yang
tersusun helix, bernama flagellin,
adalah salah satu dari protein sitoskeletal dari bakteri yang paling penting
sebagai penyedia latar belakang struktural dari kemotaksis, respons fisiologis sel yang
dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga mengandung struktur
intrasel, yaitu berupa organela primitif. organela membran (atau membran antar
sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang
dipakai khusus untuk metabolisme, sepertifotosintesis atau kemolithotrofi.
Beberapa spesies juga mengandungmikrokompartemen yang
disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu (misal, karboksisom atau
vakuola udara).Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm,
tapi ukurannya bisa beragam mulai 0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita
namibiensis).
Morfologi
Sel
Berikut ini 4 bentuk dasar prokariota:Coccus - berbentuk sferik ,
Vibrio -
berbentuk koma , Bacilli - berbentuk tangkai
, Spirochaete - berbentuk spiral
Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan
di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan bakteri tumbuh dengan baik
dalam lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi (termofilia) atau salinitas
tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia.
Banyak archaea yang berperan sebagai plankton di laut.
Prokariota simbiotik hidup
di dalam atau pada tubuh makhluk hidup lain, termasuk manusia.
Evolusi
prokariota
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah
prokariota, yang kemudian berevolusi menjadiprotobion,
lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi, banyak ilmuwan yang
mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies prokariota yang
hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks
melalui proses simplifikasiIlmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul
secara bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu
kolam gen.Kontroversi ini diringkas di tahun 2005:
Belum ada konsensus di antara para ahli
biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi. Pendapat terkini
mengenai evolusi eukariota meliputi:eukariota muncul pertama kali dalam evolusi
dan prokariota berevolusi dari mereka,eukariota muncul bersamaan dengan
eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang eukariota sejajar dengan
prokariota,eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula
endosimbiotik dari inti sel,eukariota muncul tanpa endosimbiosis,eukariota
muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan
dari flagela dan inti sel.
Fosil tertua
prokariota ditemukan sekitar 3.5 milyar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 milyar
tahun setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin
adalah bentuk kehidupan yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam
catatan fosil beberapa masa kemudian, dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari
beberapa nenek moyang prokariota. Fosil eukariota tertua berumur sekitar 1.7
milyar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah pada kesimpulan
bahwa eukariota muncul 3 milyar tahun yang lalu.
Bumi
adalah satu-satunya tempat ditemukannya kehidupan, tapi beberapa ilmuwan
berpendapat bahwa ada bukti kehidupan/fosil prokariota di Mars;tapi
pendapat ini masih menjadi skeptisisme dan debat yang dipertimbangkan.
Prokariota
telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota
jauh lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe
prokariota. Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi,
seperti halnya eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]],
sehingga membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan
salju Antartika, dan sepanas lubang
hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar